Sunday 9 November 2014

Bobotoh, Kalian Harus Beda

       Final ISL 2014 telah berakhir dengan kemenangan Persib Bandung setelah dengan pertarungan dramatis melalui adu pinalti.  Dua hari sabtu (8/11) dan minggu (9/11) euforia kemenangan tampak di jalan-jalan protokol kota Bandung.


     Namun dibalik berakhirnya pertarungan/liga ISL ini ternyata menyisakan pengalaman pahit, terutama bagi bobotoh Persib Bandung.  Iring-iringan bus suporter Persib tersebut sempat tertahan di pelabuhan Bakaheuni, dan lebih mirisnya lagi di pelabuhan itu para suporter persib diserang dengan batu, bambu dan senjata lainnya.

       Bagi pendukung Persija Jakarta The Jak Mania untuk tidak berbuat anarkis karena kita adalah saudara, kita sama bangsa Indonesia.  Sepakbola bukanlah segalanya tapi dengan sepakbola bisa diharapkan bisa mengangkat rasa toleransi, rasa kebersamaan.  Bukankah dalam sepakbola selalu didengungkan tentang fair play? berharap konsep fair play ini tidak hanya ada di lapangan yang hanya berukuran 110x75 meter tapi juga untuk semua unsur yang terlibat di dalam sepakbola, termasuk para suporter.

      Bagi pendukung Persib Bandung Bobotoh untuk tidak melakukan perbuatan yang sama dengan yang bobotoh alami karena tindakan anarkis The Jak Mania.  Kita hanya perlu mendoakan mudah-mudahan mereka lebih bijak lagi dalam menyikapinya.  Hindarkan perusakan terhadap kendaraan plat B.  Kalau kita melakukan hal yang sama berarti kita sejajar dengan The Jak Mania.  Tidak,,, Bobotoh kalian harus beda.  Jadikan kota Bandung tetap nyaman, bersahabat bagi plat B.

      Jadi setelah Persib Bandung kalian Bobotoh harus beda, jadikan juga bobotoh sebagai juara bagi suporter di Indonesia.


Plat B dan Plat D adalah Indonesia!!!

No comments:

Post a Comment